DELAPAN IBRAH (3)
_
Ahmad Said Matondang
“Yang ketiga, wahai guru, engkau selalu mengatakan bahwa banyak orang menyandarkan hidup dengan pekerjaannya, kesehatannya, tenaganya, koneksinya, hartanya dan lainnya sebagainya yang bersifat materi. Padahal semua sandarannya itu bersifat fana. Bila seseorang bersandar dengan pekerjaannya, sesungguhnya ia akan pensiun dari pekerjaannya atau pekerjaannya akan memberhentikannya dengan berbagai alasan lainnya.
Bila seseorang bersandar dengan kesehatannya, kesehatannya juga akan menurun mana kala ia sudah tua. Bahkan banyak orang yang masih relatif muda, riwayat kesehatannya mengkhawatirkan. Bila seseorang bersandar dengan tenaganya, tenaga manusia ada batasnya. Ketika seseorang bersandar dengan hartanya, hartanya juga dapat hilang dengan sesaat. Apalagi bila seseorang bersandar dengan koneksinya, boleh jadi koneksinya itu akan meninggalkannya manakala ia sudah tidak dibutuhkan lagi.
Oleh karena itu, engkau selalu mengatakan sebaik-baik sandaran hanyalah kepada Allah. Ketika nabi Ibrahim bersandar hanya kepada Allah saat akan dibakar namruz, Allah memerintahkan api agar meyelamatkan nabi Ibrahim dengan menjadi dingin. Ketika Nabi Musa as bersandar hanya kepada Allah saat dikejar tentara Firaun, Allah selamatkan Nabi Musa dan pengikutnya. Allah perintahkan nabi Musa as untuk memukul tingkatnya kelaut sehingga dengan lautan terbelah dan untuk selamatlah nabi Musa serta pengikut. Ketika Nabi Zakaria bersandar hanya kepada Allah agar diberi keturunan yang sholeh, Allah berikan Yahya walaupun nabi Zakaria dan istrinya dalam usia yang sudah tidak mungkin memiliki keturunan lagi. Dan Allah berfirman sebaik-baik tempat bersandar hanyalah kepada Allah swt.
Muhammadiyah Kebayoran Baru Jakarta
Enlightening For The Universe