Oleh : H. Syaiful Rochim ( Ketua Majlis Tabligh PDM Jakarta Selatan )
Saat ini kita sudah melewat pertengahan Ramadhan, sebentar lagi kita merayakan dan memperingati malam diturunkannya Al Quran tepatnya di tanggal 17 Ramadhan. Tanggal ini dipahami sebagai waktu terjadinya peristiwa Nuzulul Qur’an (turunnya Al Qur’an). Peristiwa ini sering diperingati dengan semarak. Selain masjid dan musalla, bahkan istana negara juga menggelar peringatan Nuzulul Al-Qur’an. Inti peringatan Nuzulul Qur’an adalah agar umat Islam mengambil hikmah/ibrah atas turunnya Al-Quran. Dengan begitu, umat diharapkan menjadi semakin dekat dengan Al-Qur’an, semakin rajin membaca, mentadabbur makna, dan mengamalkannya. Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS. Al Baqarah: 185)
Peringatan Nuzulul Qur’an bukan sekedar perayaan. Momen ini diperingati dengan harapan melahirkan generasi yang cinta Al-Qur’an, yang mau membaca, mempelajari, mentadabbur dan mengamalkan kandungannya. Sangat disayangkan, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mampu membaca Al-Qur’an. Bukan hanya anak-anak, mereka yang sudah dewasa juga banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu mari kita sambut dan semarakkan Al-Qur’an baik pada saat kita menjalankan ibadah puasa saat ini juga setelah puasa Ramadhan untuk tetap kita bercengkrama dengan Al-Qur.an. Aamiin ya robbal alamin,, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.