Oleh : H. Fadhli Arsil, S.Kom, M.Si

(Wakil Ketua PDM Jakarta Selatan)

Peristiwa yang sangat didamba oleh umat Islam adalah dipertemukan dengan lailatul qadar. Yaitu malam yang dipenuhi dengan keberkahan, kemuliaan dan keistimewaan. Malam yang menciptakan lanskap spiritual yang memikat bagi umat Islam. Dengan begitu, umat Islam bergegas memburu malam ini dengan melaksanakan berbagai kebaikan dan ibadah terkhusus tafakur khusuk dengan beri’tikaf di masjid utamanya di malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Al-Quran dan As-Sunnah menerangkan bahwa setiap bulan Ramadhan ada satu malam yang istimewa yang kebaikannya lebih baik dari seribu bulan. Malam yang penuh dengan kebaikaan ini disebut Lailatul Qadar. Bila seorang muslim mendapatkan keindahan lailatul qodar dengan mengerjakan banyak kebaikan di dalamnya maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83 atau 84 tahun lamanya.

Lailatul Qadar memiliki kedalaman makna yang strategis bagi umat Islam di seluruh dunia. Malam yang tersembunyi di antara sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan ini diisyaratkan sebagai malam tempat Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT.

Dalam Surah Al-Qadar, Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Aku telah menurunkan Al-Qur’an pada lailatul qadar. Tahukah kamu apa itu lailatul qadar?, Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat ruh (malaikat Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”.  (QS. Al-Qadar: 1-4).

Dengan diturunkannya surat Al-Qadar ini Allah SWT telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya dan memuliakannya dengan risalah serta membangkitkannya menjadi Rasul terakhir.

Turunnya Al-Qur’an merupakan hari yang agung dan bersejarah, itu adalah tonggak awal dari sebuah “dunia baru” yang bebas dari kedzaliman, kejahiliyahan dan kesesatan menuju kebenaran yang sesungguhnya.

Pada lailatul qadar seolah cahaya bulan yang syahdu menyampaikan pesan ketuhanan. Dibarengi dengan kehadiran para malaikat yang turun ke muka bumi untuk mengatur segala urusan malam itu atas izin Allah Yang Maha Pengasih. Di tengah kesejukan langit, keheningan malam yang sunyi terasa penuh dengan makna yang mendalam bagi umat Islam yang merasakan datangnya malam penuh berkah ini.

Di bawah langit yang terus memberikan kesejukan, bumi pun meresapi kedamaian dan kekhusyukan yang tak terlukiskan keindahannya. Di rumah-rumah, masjid-masjid, dan tempat-tempat ibadah lainnya, umat Islam berkumpul dalam ibadah dan zikir. Doa-doa dipanjatkan memenuhi langit, memohon ampunan, rahmat, dan petunjuk dari Sang Maha Pencipta.

Lailatul Qadar menjadi perjalanan spiritual bagi setiap individu yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Detik-detik yang berlalu pada malam itu dihargai dengan penuh kesadaran dengan merefleksikan perjalanan hidup mereka, merenungkan kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu dan berusaha memperbaiki diri dengan terus mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya, saat itu adalah waktu yang tepat untuk lebih mendalami arti dan tujuan kehidupan dunia serta akhirat kelak.

Membaca Al-Quran, mendirikan shalat, berzikir, berdoa, dan bersedekah menjadi jauh lebih berharga dilaksanakan pada malam itu daripada hari-hari lainnya. Allah SWT menerima setiap amal baik dan doa tanpa batas. Setiap hentakan waktu yang dihabiskan untuk beribadah di malam Lailatul Qadar membawa berkah yang sangat besar.

Jika seseorang benar-benar memanfaatkan malam Lailatul Qadar, maka Allah SWT akan memberikan ampunan dan rahmat-Nya yang melimpah. Ini adalah janji-Nya yang pasti dan tidak pernah diingkari-Nya, yang memberi orang-orang kesempatan untuk memulai kembali perjalanan reliji mereka dengan hati yang bersih dan optimis.

Kemuliaan Lailatul Qadar tidak ada bandingannya, tidak dapat diukur dengan kata-kata atau perhitungan angka. Semoga kita dapat merasakan keberkahan dan keistimewaan malam yang suci ini, dan semoga amal dan doa kita diterima dengan baik di sisi-Nya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *