Olympicad sudah semakin dekat. Sesuai agenda Olympicad akan dilaksanakan pada tanggal 6 s.d. 8 Maret 2024 di beberapa AUM di Bandung dengan acara pembukaan di stadion jalak harupat. Ribuan peserta maupun warga Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Barat di prediksi akan hadir saat acara pembukaan. Dari jadwal acara yang kami terima selain acara pembukaan juga akan digelar Expo Pendidikan Muhammadiyah Jawa Barat dan Internasional Education Conference. Muhammadiyah Jakarta Selatan sendiri akan mengirimkan kurang lebih 200 anak dan guru pendamping mengikuti berbagai macam lomba. Target medali emas sebanyak-banyaknya sudah menjadi target maksimal.
Untuk meraih itu semua, sudah beberapa kali diadakan latihan bersama dengan narasumber guru-guru terbaik dari setiap mata pelajaran yang dilombakan. Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Jakarta Selatan dibawah komando Pak Wahidin dan Pak Taufik rajin turun ke sekolah-sekolah dalam rangka memastikan kesiapan anak yang akan mengikuti lomba.
Termasuk saat ini mengadakan pertemuan di Muhammadiyah Tebet Timur, untuk koordinasi terakhir sebelum berangkat ke Bandung. Selain persiapan Olympicad juga rapat koordinasi dengan kepala sekolah hari ini turut dihadiri oleh Bapak Haryadi selaku Ketua Majelis Dikdasmen PCM Tebet Timur dan beberapa pimpinan dari PDM Jakarta Selatan membahas soal internalisasi organisasi.
Untuk Internalisasi Organisasi Ketua Dikdasmen PDM Jakarta Selatan menyampaikan soal rencana pembentukan Lembaga Pendidikan Non Formal ( PNF ) dalam bentuk bimbingan belajar khusus mata pelajaran yang di olimpiade kan. Hal ini mendapat respon positif dari seluruh Kepala Sekolah yang hadir. Bimbingan Belajar ini bisa di mulai dari Mata Pelajaran Matematika dan IPA.
Kemudian lanjut beliau, Pengembangan sekolah dengan konsep Sekolah literasi, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Sport School, Sekolah Eduwisata atau Sekolah Eco School bisa di kembangkan di Sekolah Muhammadiyah di Jakarta Selatan dengan melihat lingkungan sekolahnya masing-masing. Bila konsep ini berjalan maka mimpi sekolah Muhammadiyah di Jakarta Selatan bisa menjadi sekolah unggulan bisa segera terwujud.
Di akhir acara Ketua Dikdasmen Jakarta Selatan, mengharapkan periode ini bisa menerbitkan Buku Ajar sendiri diluar ISMUBA karya guru-guru sendiri bukan karya penerbit Erlangga. Dengan buku sendiri maka standart pembelajaran dan soal maka ujian bersama bisa dilakukan.