jakselmu.id ; Jakarta | Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Manajemen bagi Ketua,Sekretaris, Bendahara, dan pengelola kantor Muhammadiyah dalam mengelola Persyarikatan dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Selatan pada beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 28 s.d. 30 Agustus 2025 di Villa Dewa Cihanjawar Purwakarta.
Acara di buka oleh Ketua PDM Jakarta Selatan dan di ikuti oleh 44 peserta yang terdiri dari 14 peserta kelas bendahara dan sisanya adalah kelas Sekretaris. Pelatihan ini bertujuan Peningkatan Kompetensi pribadi, Peningkatan Kualitas organisasional, Identifikasi dan Pencarian Solusi permasalahan, Diagnosis kondisi organisasi dan Sinergi antar berbagai elemen organisasi.
Dari beberapa materi yang disampaikan pada pelatihan ini, materi Fikih Tata Kelola menjadi materi yang paling mendapat perhatian dari para peserta. Fikih Tata kelola itu sendiri merupakan hasil Tanfidz Keputusan Musyawarah Nasional Tarjih ke-27 di Malang Jawa Timur (Munas Tarjih ke-27) 16-19 Rabiul Akhir 1431 H/ 1-4 April 2010
Dalam pandangan ulama Muhammadiyah tentang Fikih tata kelola bahwa Visi manusia tercantum dalam Q.S. Az-Zaariyat ayat 56 ; Misi manusia adalah Q.S. Hud ayat 26 ; Tujuan manusia adalah QS. Al-Hajj ayat 22. Dalam konteks visi dan tujuan inilah diperlukan adanya suatu tata kelola, Istilah arab terkait tata kelola: al-hawkamah, al hukm ar-Rasyid, dan al-Idarah ar-Rasiyidah.
Acara ditutup oleh Wakil Ketua PDM Jakarta Selatan ( A.Said Matondang ) yang menyampaikan beberapa hal diantaranya bahwa kebaikan yang tidak di kelola dengan baik akan dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir. Dasar kegiatan ini didasari beberapa faktor baik internal maupun eksternal seperti Ahmad Dahlan dalam pengembangan awal Muhammadiyah berdiri, pada akhirnya faktor internal yang menggerakan ( Faktor Ideologis dan religius ) dalam kegiatan ini seperti ini masih ada Fathul Qulub, masih ada sholat malam. Kekuatan Muhammadiyah kita ini adalah kegiatan spritual. Namun tidak cukup dengan kegiatan spiritual saja, harus didukung dengan kekuatan akademik, intelektual dan adaptip terhadap manegerial yang berlaku di kehidupan kita maka kita akan tertinggal.