JakselMu.id | Jakarta. – Saat ini masyarakat tengah disibukkan dan dipertontonkan proses demokrasi 5 tahunan, yakni Pemilu memilih Presiden dan anggota legislatif 2024-2029. Sikap Muhammadiyah menghadapi pemilu sudah cukup jelas, menjaga jarak yang sama dengan tidak memihak salah satu Paslon dan membebaskan warganya memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing. Muhammadiyah dikenal sebagai pemilih yang rasional, tidak gampang dipengaruhi apapun. Saat ini ada yang sudah mantap dengan pilihannya dan masih ada pula menunggu, melihat dan mencermati calon masing-masing putusan akhir nantinya ada di bilik suara.
Untuk memberikan alternatif pilihan, Muhammadiyah Jakarta Selatan melakukan Road show ke beberapa Partai yang Visi dan Misi nya sama dengan tujuan Muhammadiyah. Minggu lalu sudah berkomunikasi dengan partai Ummat serta calon DPD pilihan warga Muhammadiyah dan Aisyiyah yakni ibu Syamsidar Siregar. Dan Alhamdulillah Minggu ini Sabtu, (13/01) bisa silahturahim ke Hidayat Nur Wahid wakil Ketua MPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus beliau merupakan salah satu penasehat di PDM Jakarta Selatan.
Hadir dipertemuan terbatas ini anggota Pimpinan Muhammadiyah Jakarta Selatan, Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah, perwakilan Aisyiyah dan Ortom Angkatan Muda Muhammadiyah. Acara diawali sambutan dari Ketua PDM Jakarta Selatan, Edy Sukardi yang menyampaikan soal program prioritas periode ini yakni berdirinya kantor atau gedung dakwah dan berdirinya cabang baru dikecamatan yang belum ada Pimpinan Muhammadiyahnya seperti Kecamatan Cilandak, Mampang Prapatan dan Pancoran.
Selain menyampaikan rencana program kerja, silahturahim ke beberapa tokoh ini dalam rangka mendapatkan informasi terbaru tentang dinamika politik khususnya isu pilpres serta bagaimana warga Muhammadiyah bisa secara benar mempergunakan hak pilih nya secara baik.
Sebagai kader Muhammadiyah, Hidayat Nur Wahid juga sepakat bahwa warga Muhammadiyah harus cerdas dan rasional dalam hal memilih pemimpin bangsa. Pilihlah Pemimpin seperti memilih Imam sholat atau yang sesuai dengan sifat nabi (Sidiq, Amanah, Fathonah dan tabligh)
Beliau masih sangat percaya, kekuatan ummat Islam akan selalu menentukan siapa pimpinan bangsa berikutnya. Militansi dan konsistensinya tidak tergoyahkan biarpun dengan iming-iming apapun, kepada pimpinan Muhammadiyah beliau berpesan untuk ekstra perhatian kepada kader-kader muda para pemilih pemula. Pilpres kali ini suara anak muda (milenial dan Gen-Z) sangat dominan dan jumlahnya lebih dari 50 persen dari total pemilih. Oleh karena itu peran Majelis Dikdasmen sangat diharapkan untuk terus meningkatkan narasi dan literasi pemilu cerdas kepada anak-anak yang bersekolah di Muhammadiyah. Ke khawatiran tentang anak muda salah jalan dalam menentukan sikap politik turut disampaikan oleh Daliman Sofyan yang juga hadir pada silahturahim ini. Beliau hadir atas nama sesepuh/senior di Muhammadiyah Jakarta Selatan.
Dan pada akhirnya banyak pesan, harapan dan doa yang disampaikan dari pimpinan Muhammadiyah dan Ortom yang hadir, semoga ikhtiar sukses Pilpres dan Pileg bisa diraih maksimal. Ke depan dengan Presiden baru diharapkan demokrasi bisa berjalan gagah dan bernilai, tidak seperti demokrasi saat ini, berjalan seperti zombie, berjalan tertatih dan tidak mempunyai nilai sama sekali. (Wan)